Makanan Khas

Kapan orang-orang mau berkunjung ke Indonesia, mereka bisa mencari banyak makanan yang enak di sini. Ada banyak makanan khas di sini karena negara Indonesia besar sekali dan menpunyai banyak pedalaman. Jadi pedalaman dan daerah terpencil mempunyai makanan sendiri yang khas. Orang bisa tahu kesopanan kaya Indonesia dari pada makanan khas. Setiap makanan khas punya sejarah istimewa, dan dari cara membuat makanan, orang-orang bisa mendapat pengetahuan tentang cara kehidupan di daerah-daerah.

Selama tiga hari, Saya dan Cecilia pergi ke Pasar Beringharjo dan Pasar Progo mencari penjual yang menjual makanan khas. Tapi karena tidak ada cukup waktu, jadi Kita hanya bisa wawancarai beberapa penjual. Saya juga wawancarai penjual warung dekat Universitas. Saya bisa lebih tahu makanan khas Indonesia dan hidup orang di sini sesudah wawancara mereka.

Biasanya penjual harus bekerja lama dan harus rajin sekali kalau mau mengumpulkan cukup uang untuk keluarga. Selain itu, ada banyak penjual yang menjual makanan sama jadi ada banyak kompetisi. Kadang-kadang pembeli harus menawar dengan penjual karena harga makanan tidak tertentu. Soalnya, penjual akan menawar dan mencoba mencipta untung lebih besar jika mereka bisa supaya mereka bisa mengumpulkan lebih banyak uang untuk kehidupan mereka.

Lagipula, sejak krisis ekonomi pada tahun 1997/8, banyak kehidupan orang Indonesia kurang bagus. Jadi, Saya berpikir beberapa orang menjadi penjual makanan sesudah krisis karena sulit sekali mencari pekerjaan lain. Sebab itu, menjual makanan menjadi cara terbaik untuk banyak orang yang mau mempunyai kehidupan lebih baik.

Kebanyakan makanan khas di Indonesia mempunyai tradisi lama dan berasal dari banyak tempat berbeda. Saya tahu orang Indonesia senang sekali makan makanan yang manis. Contohnya, di Yogyakarta, ada banyak makanan khas seperti Gethuk, Rujak Gobet, dan Es Dawet dan mereka adalah makanan manis. Lagipula, makanan yang dicari di Pasar dan warung, harganya murah sekali.

Selama wawancara, Saya juga belajar sistim kepercayaan. Kalau penjual tidak memasak makanan sediri, mereka bisa pesan dari makanan leveransir. Kemudian, mereka akan menjual makanan yang mereka ambil, setelah itu, mereka akan mendapatkan keuntungan dan membayar uang kepada makanan leveransir untuk makanan yang mereka ambil.

Kalau penjual mau memasak makanan sendiri, mereka harus bangun pagi sekali atau menyiapkan makanan pada waktu malam sebelum mereka bisa tidur. Makanan seperti Rujak Gobet, Gethuk dan Bakpia Pathuk perlu waktu lama membuat dan menyiapkan. Di samping itu, makanan seperti Tape perlu bahkan lebih banyak waktu membuat. Penjual yang Saya wawancarai berkata Tape perlu dua hari menyiapkan sebelum dia bisa menjual makanan itu.

Di Yogyakarta, makanan khas yang terkenal adalah Bakpia Pathuk. Pertama toko yang berjualan makanan khas itu adalah Toko Nomor 75. Toko ini menjadi terkenal sejak tahun 1948. Sesudah ini, banyak orang juga membuat Bakpia Pathuk. Saya dan Cecilia wawancarai Toko Nomor 88. Dari penjual, Saya mendapat pengetahuan tentang bagaimana membuat kulit Bakpia.

Memang, masih ada banyak makanan khas bisa mencari di tempat ini. Bagaimanapun, kita tidak punya cukup waktu mencari semua makanan khas di Yogyakarta. Namun demikian, Saya masih bisa belajar tentang cara membuat makanan dan beberapa kebudayaan Indonesian dari proyek ini.

Ditulis Oleh Shanice

Project List | Back | Next